Aku adalah seorang wanita,panggil aku lisa, pekerjaanku adalah sebagai wanita malam di suatu club malam di jakarta. Aku sudah bekerja sebagai wanita malam kurang lebih sudah 3 tahun. Aku bekerja sebagai wanita malam karena aku harus menghidupi diriku sendiri dan keluargaku di kampung, keluarga ku tinggal di perkampungan di daerah Jawa Barat, keluarga ku merupakan keluarga yg sederhana, malah bisa di bilang jauh dari kata sederhana melainkan keluarga yg miskin, aku adalah anak pertama dari 4 bersaudara, jadi aku adalah tulang punggung keluarga semenjak lulus dari SLTA, aku pindah ke jakarta setelah pengumuman kelulusan. Aku pergi ke jakarta bermaksud untuk mencari pekerjaan yg layak sehingga aku mampu menghidupi keluargaku di kampung, tetapi kenyataannya jauh dari itu. Jakarta sungguh kejam di mataku, seperti tak ada tempat di perusahaan untuk orang yg hanya lulusan SLTA seperti aku, jangankan menjadi karyawan, menjadi OB pun harus dihina terlebih dahulu.
Sebelum aku bekerja sebagai wanita panggilan aku bekerja sebagai Office Girl di suatu perusahaan, tetapi aku hanya bisa bertahan selama 6 bulan, karena gajinya tidak cukup untuk aku kirim ke kampung. Pada suatu ketika aku bertemu dengan seorang gadis di caffe, namanya chika. Aku dan chika langsung akrab karena kita berdua berasal dari daerah yg sama, setelah kita ngobrol banyak, chika langsung mengajak aku tinggal bersamanya, dan dy juga menawarkan aku pekerjaan. Tanpa berpikir panjang, aku langsung menerima tawaran chika, karena aku juga sedang butuh pekerjaan.
Sesampainya di rumah chika, aku langsung di berikakn kamar yg cukup nyaman dan besar, beda dengan kontrakan aku sebelumnya. Kecil, sempit di daerah kumuh pula. Chika langsung menyuruh aku untuk beristirahan karena malam nanti aku mau di kenalkan dengan seseorang yg akan memberikan pekerjaan padaku, chika bilang sih gajinya cukup besar jadi cukuplah kalo aku mau kirim ke kampung untuk keluargaku, untuk adik adikku yg sekolah pastinya.
Tiba saatny aku dikenalkan dengan seseorang yg akan memberikan pekerjaan padaku. Aku pikir aku akan di ajak ke sebuah restoran atau sebuah caffe, ternyata club malam. Aku dikenalkan dengan wanita yg sudah cukup berumur, dy di panggil mami Rita. Mami Rita merupakan salah satu seorang penyalur wanita malam. Mami rita langsung menyukai aku, katanya aku itu cantik, manis, ayu dan lugu, kulitku memang putih, lalu mami berkata kepada chika “wah chik, dy kalo di dandanin dan masuk salon pasti dy tambah cantik”. Lalu chika menjawab “maka dari itu mam, aku berani ajak dy ke mami”. Aku gak tau apa pekerjaan yg akan aku lakukan kelak tetapi mami menjelaskan ke aku kalo aku akan bekerja untuk menyenangi laki laki. Awalnya aku menolak tawaran mami, walaupun gajinya cukup besar bahkan sangat besar karena abah pernah bilang ke aku, jangan pernah melakukan pekerjaan yg dilarang agama, karena ALLAH tidak akan meridhoi pekerjaan itu, jika ALLAH tidak meridhoi pekerjaan itu maka kita tidak akan mendapatkan keberkahannya.
Hari demi hari terus berlalu, aku pun masih tinggal di rumah chika. Sambil mencari pekerjaan baru, aku hanya mampu menbantu beres beres rumah. Malamnya chika mengajak aku bicara
“lis, kamu yakin gak mau pekerjaan itu?lumayan loh untuk kiriman ke kampung. Malah bisa buat usaha ambu dan abah kamu di kampung” ucap chika
“gaji besar tapi gak halal tetep aja chik,nanti orang tuaku gak dapet ridho lagi dari ALLAH” jawab lisa
“yah, kalo gak kamu nego aja sama mami, yah kamu bilang..kamu Cuma bisa nemenin ngobrol, gak lebih” bujuk chika
“tapi kan tetep aja chik” elak lisa pelan
“yah jaman sekarang mah susah cari uang halal, jangankan yg halal. Yg haram aja susah, sok atuh dipikirin dulu” bujuk chika
“ya nanti aku pikirin dulu deh” ujar lisa
“yaudah aku berangkat dulu yah, nanti mami marah kalo aku telat. Jangan lupa dipikirin loh pembicaraan aku tadi” ucap chika
“iya” jawab lisa
Sepanjang malam, aku memikirkan semua perkataan chika, hingga pada akhirnya aku memutuskan untuk menerima tawaran dari chika
Keesokan harinya aku menbicarakan semua keputusannya kepada chika, bahwa aku menerima tawarannya. Dan pada malam harinya aku langsung di ajak ke club malam untuk bekerja karena mami rita menyetujui semua persyaratan dariku.
Pak bram, itu adalah pelanggan pertama aku, dy memberikan uang sebesar 50juta jika aku mau melakukan hubungan yg terlarang itu tetapi aku menolaknya dan berbicara jujur kepada pak bram, lalu pak bram mengerti akan semuanya dan pada akhirnya pak bram hanya membayar 5juta.
Sudah 3 tahun aku bekerja menjadi wanita malam di club itu, sehingga aku bisa menyekolahkan ketiga adikku dan membiayai semua kebutuhan keluargaku di kampung, hingga pada akhirnya ambuku sakit keras dan harus di rawat di rumah sakit di jakarta karena rumah sakit disana kurang lengkap peralatan medisnya.
Keluargaku akhirnya ke jakarta untuk menemani ambuku yg sakit, dan akhirnya aku pindah dari rumah chika dan mencari kontrakan untukku dan keluargaku tinggali. Akhirnya laku menemukan kontrakan yg cukup layak dan langsung membawa ambu ke rumah sakit yg di rujukan dari rumah sakit di kampung. Setelah ambu masuk, lalu salah satu suster menyarankan untuk mengurus administrasi terlebih dahulu, lalu aku langsung pergi ke bagian administrasi untuk melakukan pembayaran. Dan ternyata biaya yg dibutuhkan cukup besar, yaitu 50juta. aku tercengang kaget karena aku merasa tak mampu untuk membayar semua itu lalu aku hanya membayar DP nya terlebih dahulu sebesar 10juta, berari kurang 40juta, harus cari dimana uang sebanyak itu dalam semalam.
Setelah keluar dari ruang administrasi abah mengajak aku untuk shalat berjamaah di mushala rumah sakit. Aku kaget dan gugup, karena selama akau bekerja sebagai wanita malam aku lupa akan kewajiban aku sebagai muslimah, karena aku merasa aku sangat buruk sehingga aku tak pantas lagi untuk berdiri di atas sajadah. Aku gugup, aku kaget dan aku sunggug bingung, langsung aku berbohong kepada abah, dan bilang bahwa aku sedang tidak shalat. Lalu abah berkata “ yasudah kalau begitu, abah shalat sama iis saja”. Iis adalah anak ke 3 dari 4 bersaudara, karena si bungsu masih harus sekolah jadi adik pertama aku harus tinggal di kampung untuk menjaga si bungsu.
Malamnya lisa pamit dengan abahnya, “abah, lisa berangkat kerja dulu y” ucap lisa
“ko malam2 si nak” tanya abah
“iya bah, karena lisa dapet sift malam” jawab lisa
“yasudah kamu hati hati y, berdoa dulu sebelum memulai pekerjaan” ucap abah
“iya abah,lisa akan berdoa dulu ko, lisa juga akan mendoakan ambu agar cepet sembuh” ucap lisa sambil memeluk abah dan berlinangan air matanya.
Selama di club, aku hanya terdiam dan menangis memikirkan kesehatan ambu dan aku bertanya di dalam hati “apakah ambu akan sembuh dengan uang haramkku ini?” sambil berlinangan air mata, tak sadar di depannya ada sosok laki laki yang tampan dan mungkin seumuran dengan aku. Lalu laki laki itu bertanya kepadaku “ ada apa? Sedang ada masalah yah?”
“emm, enggak..aku Cuma inget sama keluarga aku aja” jawab lisa
“oh, kenalkan nama saya bimo” sambil mengulurkan tangan laki laki itu duduk di sampingnya
“aku udah bilang sama mami rita ko untuk menyewa kamu malam ini” ujar bimo
“oh begitu, iya” jawab lisa
Sebenarnya selama ini bimo sudah memperhatikan lisa secara diam diam, dan di malam itu juga bimo meminta kepada lisa untuk melakukan hubungan yg lebih dari biasanya dy lakukan kepada laki laki lain dan bimo akan membayar dy sebesar 100juta. Aku tercengang dan tanpa pikir panjang dy menerima tawaran bimo demi uang sebesar itu, agar ambu dapat segera di operas. Lalu bimo bertanya “ kamu yakin? Biasanya kamu tidak pernah menerima tawaran pelanggan kamu seperti ini?”
“karena aku sangat butuh uang sekarang mas” jawab lisa
“baiklah ayo kita langsung ke apartemen saya” jawab bimo
Selama di perjalanan aku hanya diam dan menangis, bimo hanya bisa diam saja. Sesampainya di apartemen bimo, bimo langsung mengajak aku ke dalam apartemennya,lalu bimo memulai pembicaraan denganku.
“lis, kamu bener tidak mengenali aku” tanya bimo
“maksud mas?aku gak ngerti dengan pertanyaan mas” jawab lisa
“aku ini bimo lis. Teman kamu SD waktu di ciamis dulu, hanya saja aku di sana Cuma sampe kelas 3, lalu akau pindah ke jakarta karena ayahku bekerja di jakarta” ujar bimo berusaha untuk mengingatkan lisa
aku hanya terdiam dan berusaha mengingat semua itu, lalu setelah beberapa menit kemudian aku mengingat semua itu lalu berkata
“Bimo Sadino?ko kamu masih ingat sama aku?” tanya lisa
“kamu masih ingat gak waktu aku jatuh dari sepedaku, lalu kamu yg nolongin aku. Disaat itu juga mulai ada rasa sama kamu, makanya pas waktu aku liat kamu di club malam itu aku sering merhatiin kamu” ujar bimo
“loh kan kamu setelah ke jakarta gak pernah ketemu aku, ko kamu yakin banget kalo itu aku?” jawab lisa
“yah namanya juga cinta lis” jawab bimo santai
“heh,,cinta?apa masih ada cinta untuk aku, si perempuan malam yg kerjaannya Cuma nemenin om om yg gatel dan kesepian. Mereka berpikir aku ini gak punya cinta dan aku juga gak berhak untuk cinta bahkan di cintai” jawab lisa dengan penuh sinis
“semua orang itu berhak untuk di cintai dan mencintai lis, termasuk kamu. Kamu kenapa bekerja seperti ini?karena uang?” ujar bimo
“iya, semua karena uang bim. Kamu tau lah keadaan keluargaku di kampung, jauh dengan kata sederhana. Jadi aku harus berusaha keras untuk mencari uang sebagai tulang punggung di keluarga” jawab lisa
“kenapa harus bekerja sebagai wanita malam?memang tidak ada pekerjaan lain?” tanya bimo santai
“heh,, mana ada pekerjaan yg baik di jakarta dengan gaji besar untuk lulusan SLTA seperti aku ini? Yg sarjana aja banyak yg nganggur apalagi aku” jawab lisa sinis”
Bimo mengetahui semua kesulitan yg sedang di alami lisa, tentang semua yg sedang di alaminya sampai keadaan ambunya yg sakit keras dan membutuhkan biaya yg cukup besar, tanpa pikir panjang bimo langsung mengungkapkan perasaannya kepada lisa
“lis, maukah kamu menikah denganku” tanya bimo sambil menggenggam kedua tangan lisa
Aku tercengang kaget tak menyangka ada seorang laki laki yang mengajak aku menikah, karena di dalam benaknya, selama aku bekerja sebagai wanita malam, tidak akan ada laki laki yang akan mau mencintaiku dengan tulus.
“apa bim?kamu minta aku jadi istri kamu?kamu sudah gila?” jawab lisa heran
“lis, aku emang gila, aku gila karena cinta aku terlalu besar ke kamu, aku gila karena selama ini aku cari cari kamu dan aku menemukan kamu dengan kamu bekerja di club malam, tapi aku gak perduli sama semua itu, yg aku perduliin aku cinta kamu dengan tulus, dan aku akan terima kamu dengan apa adanya” jawab bimo tegas
“kamu bisa terima tapi keluarga kamu? Orang tua kamu? Apa mereka akan terima menantunya bekerja sebagai wanita malam?” tanya lisa
“orang tua aku bisa terima semua ini, mereka sudah tau tentang kamu dan keluarga kamu bahkan pekerjaan kamu lis. Aku sudah menjelaskan semuanya ke keluarga aku, dan mereka mengerti terlebih mereka menghargai semua itu karena orang tuaku tau keadaan ekonomi keluarga kamu” jawab bimo
“tapi bim, aku merasa sudah tidak pantas menjadi istri siapapun” jawab lisa dengan isak tangis
Sambil memeluk lisa, bimo meyakinkan lisa seberapa serius dan seberapa besar cintanya dy ke lisa. Waktu berlalu dan telepon genggam lisa pun berdering. Tertulis nama abahnya di ponsel itu.
“halo abah, ada apa?” jawab lisa
“ambu lis, ambu..” jawab abah penuh dengan kepanikan dan isak tangis
“ambu kenapa bah?” tanya lisa dengan paksa
“ambu kamu kritis lis, dy terus panggil panggil nama kamu terus, kamu ke rumah sakit sekarang y” jawab abah
Bimo bertanya “ ada apa dengan ambu lis?”
“ambu kritis bim” jawab lisa dengan penuh kepanikan dan langsung lari keluar apartemen
“oke lis, kamu tunggu, aku ikut ke rumah sakit” ujar bimo
Selama di perjalanan menuju rumah sakit, aku hanya bisa menangis dan berdoa di dalam hati “ ya ALLAH jika Engkau mengizinkan aku untuk meminta sesuatu, aku meminta agar ambu sembuh, aku tau ya ALLAH, aku bukanlah hambaMu yg taat dan tunduk padamu tapi untuk kali ini saja aku memohon, aku mohon sembuhkan ambu”
Sesampainya di rumah sakit aku langsung masuk ke ruangan ambu dan memeluk ambu dan ambu berkata padaku “lisa anak ambu yg manis dan cantik, jangan pernah tinggalin shalatnya y”. “iya ambu” jawab lisa dengan penuh isak tangis di dalam pelukan ambunya. Tidak lama kemudian, ambu menghela napasnya yg terakhir. “ambbuuuuuu” teriak lisa sambil menggocahkan tubuh ambunya. “ambu jangan tinggalin lisa, lisa gak akan niggalin shalat lagi mbu, ambu bangun” teriak lisa di dalam pelukan mayat ambunya.Abahnya yg berada di luar langsung menangis dan memeluk iis
Keesokan harinya, jenazah ambu langsung di berangkatkan ke kampung karena akan di makamkan di sana. Aku tak sanggup untuk menghadapi semua ini, begitu banyak dosa yg telah aku perbuat, apakah ambu mampu untuk pergi ke syurganya ALLAH?sungguh aku merasa bersalah kepada ambu karena aku tak mampu mengantarkannya ke Syurga.
Malam harinya ada tahlilan di rumahku di ciamis, bimo dan keluarganya ikut ke ciamis untuk memakamkan ambu. Dan pada malam harinya aku shalat malam dan bersimpuh kepada ALLAH. Ini adalah pertama kalinya aku shalat setelah 3 tahun tidak melaksanakan shalat. Dengan perasaan malu dan merasa bersalah kepada ALLAH, aku memberanikan diri untuk berdiri di sejadahnya dan menghadap ke kiblat dengan mengenakan mengkena untuk berdoa dan memohon ampun kepadanya. 3 tahun aku tidak bertemu dengan ambu dan denganMU ya Rabb, sekarang aku harus menerima kepergian ambu yang sangat mengejutkan untukku. Kucium denga penuh air mata sajadah peninggalan ambu, di sejadah yg penuh cinta dari ambu yg selalu mengantarkan doa ambu kepadaku.
Sudah 7 hari ambu meninggalkan kita semua dan pada akhirnya aku menikah dengan kang bimo, dan kami sekeluarga pindah ke jakarta. Rumahku akhirnya kami kontrakan, dan semua adik2 aku dan abah ikut aku untuk tinggal di jakarta.
“ya ALLAH jika Engkau menizinkan aku untuk bertaubat, bantulah aku. Agar aku mampu mengantarkan ambu ke SurgaMu, lewat sujudku di atas sajadah peninggalan ambu. Amin”
sekian
Join The Community